Rabu, 12 Mei 2010

Artis-artis Yang Berprofesi Ganda sebagai Dokter !

 

Mengawinkan dua pekerjaan dari dunia berbeda tidak gampang. Apalagi, bidang yang diterjuni adalah kedokteran dan entertainment. Namun, artis-artis seperti Tompi, Sonia Wibisono, Lula Kamal hingga Jeng Kelin mampu memadukan keduanya.

Siapa yang tidak mengenal Jeng Kelin yang kerap nongol di layar televisi. Sosok wanita bertampang mirip badut dengan dandanan norak serta perilaku menyebalkan, ditambah suara cempreng yang khas itu sudah mencuri perhatian pemirsa televisi. Berkat peran unik tersebut, artis bernama lengkap Rizna Nycta Gina itu langsung melejit.

Di tengah ketenaran yang menaungi dara 25 tahun itu, Gina masih memiliki beban untuk menyelesaikan kuliah di Fakultas Kedokteran Umum, Universitas Trisakti, Jakarta. Kini dia disibukkan dengan program co-assistent (co-ass) atau dikenal dokter muda. Ya, Jeng Kelin yang menjengkelkan itu adalah seorang calon dokter. “Iya, ini lagi ber

uang biar co-assnya cepat selesai. Karena sudah molor terus,” ujar Gina ketika ditemui di Graha Inbek Oempat Toejoeh, kawasan Jalan Woltermonginsidi, Kebayoran Baru, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Pembawa acara Online bareng Olga Syahputra itu mengakui, kesibukannya sebagai entertainer membuat kuliahnya molor. Dia terpaksa beberapa kali mengambil cuti untuk memaksimalkan kegiatan di dunia entertainment yang padat. Gina memang tidak ingin setengah-setengah. Dia tergolong orang yang perfeksionis. Karena itu, dara kelahiran 3 November 1984 itu berupaya melakoni semuanya dengan maksimal.

‘’Aku mikirnya kalau nggak cuti, kerjaanku di dunia hiburan nggak maksimal. Kuliahku juga jadi keteteran, karena sering ditinggal-tinggal syuting. Makanya cuti dulu,” ungkap Gina.

Namun, anak tunggal pasangan Imam Djauhari dan Cut Fauziah itu mengakui, dirinya cukup kerepotan menjalani dua dunia yang begitu kontras. Meski begitu, Gina tidak terpikir untuk mengorbankan salah satunya. Dunia hiburan yang ditekuni dengan tidak sengaja, membuatnya jatuh cinta. Gina menikmati akting. Dia juga senang bisa menghibur orang lain lewat perannya sebagai Jeng Kelin.

Sementara itu, menjadi dokter adalah cita-cita Gina sejak kecil. Dia juga begitu penasaran dengan dunia kedokteran, karena keguguran yang dialami sang Mama membuatnya menjadi anak tunggal.

“Jadi dokter itu mungkin sudah kepalang tanggung. Aku juga masih penasaran kenapa kok Mama bisa keguguran. Makanya, gimana-gimana harus selesai pendidikan dokter. Biar nanti bisa lanjut ke pendidikan spesialis kandungan, dan mencari tahu sendiri penyebabnya,’’ tutur Gina.

Untuk itu, Gina mencoba melakoninya dengan ikhlas. Bagi dia, dua dunianya tersebut saling melengkapi. Yang satu menuntutnya untuk tekun belajar, yang lain membuatnya terhibur. Gina menuturkan, adakalanya dia merasa suntuk ketika berada di rumah sakit. Namun, begitu tiba di lokasi syuting dan bertemu para kru, dia bisa melepaskan beban. “Di lokasi syuting itu orangnya doyan bercanda. Jadi sampe sana biasanya cekakak-cekikik gitu. Kalau udah gitu, otaknya bisa fresh lagi,” ungkapnya lantas tersenyum.

Gina tidak memungkiri, terkadang dia merasa jenuh dengan pendidikan dokter yang dijalaninya. Masa pendidikan yang tidak sebentar, buku-buku teks tebal yang harus dipelajari hingga tuntutan untuk selalu mengikuti perkembangan dunia kedokteran, tidak jarang membuat Gina patah arang. “Ya, kalau udah stres, ada rasa huuuu nggak pengen sekolah lagi. Tapi, aku tidak mengikuti kata hati, tapi lebih mengikuti logika bahwa aku harus tetap sekolah. Ujung-ujungnya juga ikhlas lagi,” ujar Gina yang mulai terjun di dunia modelling pada usia 15 tahun itu.

Sosok Jeng Kelin yang begitu dikenal juga membuat Gina kerepotan kala menjalani co-ass di rumah sakit. Tidak sedikit orang yang mengenalinya, lantas minta foto dan tanda tangan. Bukan hanya pasien, namun juga pengunjung rumah sakit.

Meladeni permintaan penggemar bukan masalah bagi Gina. Apalagi, dia tergolong selebriti yang ramah. Namun, permintaan foto dan tanda tangan yang dilakukan di rumah sakit saat dia menempuh pendidikan, tidak membuatnya nyaman. Bagi Gina, saat di rumah sakit, dia bukan seorang bintang. Dia adalah mahasiswa kedokteran seperti yang lain.

Karena itu, Gina sering mengaku tidak enak jika melayani permintaan penggemar di rumah sakit. “Aku nggak pengen dianggap artis di rumah sakit. Selain itu, aku kan punya atasan, yaitu dokter spesialis di siklus yang aku jalani. Aku takut nilaiku dipotong kalau sering foto-foto pas jam pendidikan,” papar Gina.

Karena itu, pemilik tinggi badan 160 cm dan berat badan 44 kg itu selalu berusaha menolak dengan halus semua permintaan tersebut. Dia tidak ingin mencampuradukkan keduanya. “Saya biasanya bilang, nanti aja ya foto-fotonya. Pas jam tugas saya udah selesai. Tapi, kalau ada yang maksa, yah gimana lagi,” ungkapnya sambil mengangkat bahu. Gina menambahkan, dirinya juga menolak jika ada tawaran untuk liputan yang melibatkan kuliah kedokterannya.

Jika tengah menjalani pendidikan, dia berusaha tidak memikirkan persoalan syuting. Begitu juga sebaliknya, ketika syuting, dia melupakan ujian dan segala hal yang berkaitan dengan pendidikannya.

Meski begitu, tidak jarang pikirannya terpecah antara pendidikan dan karir entertainment. “Kadang kalau capek syuting, pas co-ass jadi ngantuk. Sementara kalau habis co-ass ke lokasi syuting, kebawa juga. Jadi mau ngelucu, tapi mikirin besok mau ujian. Waahhh, susah memang kadang-kadang,” serunya.

Namun, Gina yang sekarang cuti kuliah itu masih memiliki tekad untuk menyelesaikan pendidikannya. Itu menjadi targetnya tahun ini. “Malu kalau nggak lulus. Pokoknya, tahun ini kalau bisa lulus dan jangan sampe lebih dari 2011. Takutnya udah kiamat 2012 nanti, nggak bisa ngerasain gelar dokter,” candanya.

Soal melanjutkan ke pendidikan spesialis, Gina menuturkan sudah ada rencana. Namun, dara yang ingin menjadi dokter spesialis kandungan itu masih memikirkan langkah tersebut. Pasalnya, tidak mudah menjadi obgyns (dokter spesialis kandungan) sekaligus menjadi aktris.

“Temen-temen aku bilang, kalau jadi obgyns waktunya akan banyak tersita, apalagi kalau praktiknya di rumah sakit yang padat. Makanya, ini lagi mikir pilih pendidikan spesialis yang lain, mungkin kalau nggak dokter spesialis kulit kelamin, ya mata. Kayaknya lagi ngetren tuh,” candanya.
 


 


0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More